selamat datang

Selamat Datang di Blog Perpustakaan Darul Hikmah SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta

Selasa, 03 November 2009

Rujukan 1

Darul Hikmah – Gudang Ilmu di Pinggir Sungai Nil

Posted in Sobat Muda Tahun 1 by Abdul Shaheed on the July 23rd, 2007


Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw. memerintahkan umatnya untuk menuntut ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat. Untuk memudahkan umat Islam menuntut ilmu, maka para khalifah, amir, ulama, sampai hartawan nggak sungkan untuk mendirikan perpustakaan umum.

Salah satu perpustakaan Islam yang cukup terkenal adalah Darul Hikmah di Kairo. Awalnya perpustakaan ini merupakan lembaga pertemuan pengarang muslim untuk merumuskan pengertian umum ilmu pengetahuan dari buku-buku pra Islam.

Darul Hikmah dididirikan di pinggir Sungai Nil, di sebuah kampung yang sekarang bernama Kampung al-Kharunfusy (Mesir). Diresmikan pada hari Sabtu 10 Jumadil Akhir tahun 395 H/1005 M oleh Khalifah Hakim bin Amrullah al-Fatimi. Khalifah menjadikan Darul Hikmah sebagai suatu akademi yang sejajar dengan lembaga pendidikan di Cordoba atau Baghdad. Untuk itu, khalifah menyediakan dana yang besar untuk memperbanyak manuskrip (naskah bukan cetakan) atau memperbaiki buku-buku. Anggaran belanjanya tidak kurang dari 257 dinar per tahun. Sehingga perpustakaan ini dilengkapi dengan 40 lemari yang satu di antaranya memuat 18.000 buku tentang ilmu-ilmu kuno yang belum pernah dihimpun oleh seorang raja pun.

Pengunjung dibuat nyaman dengan keindahan dan keteraturan isi gedung perpustakaan ini. Lantainya diberi tikar permadani lengkap dengan tata rias yang cantik. Di pintu-pintu dan lorong-lorongnya dipasang gorden. Pengunjung juga dimanjakan dengan pelayanan sepenuh hati dari para pegawainya. Bahkan al-Hakim menggaji para ahli fikih, ahli nahwu, ahli bahasa dan sastra, ahli mantik, ahli berhitung, dokter-dokter ahli pengobatan, dan ahli astronomi untuk berdiskusi dan menjawab pertanyaan para pengunjung. Asyik banget kan?

Sobat, tingginya minat baca serta ketekunan menuntut ilmu yang dimiliki kaum muslimin, menjadikan perpustakaan layaknya sebuah pusat perbelanjaan yang mengundang minat pengunjung. Memburu ilmu yang dikasih potongan harga sampe 100% alias gratis. Inilah salah satu pelayanan yang diberikan Daulah Khilafah kepada rakyatnya. Menuntut ilmu untuk meninggikan martabat, bukan malah bikin melarat. Betul? He’ueh! [Hafidz, disarikan dari Ensiklopedia Islam]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar